Laman

Sabtu, 07 April 2012

Kisah Hati Pada Sebuah Bangku

Pada sebuah bangku yang tidak benar-benar kosong, ada sebuah cerita di sana. Ada hati yang bersahut-sahutan sepi pada sebuah senja yang berbeda. Senja yang nampak di sana terasa lebih malu-malu. Di sana, di bangku itu berkisahlah sepotong hati yang menerawang jauh ke selatan, ke sebuah tatapan teduh dan senyuman hangat sebuah pesona. Berkolaborasi dengan sapaan manja angin sore dan tatapan bulan yang masih bersembunyi pada rona awan. Di sana ada hati yang menaruh harap pada segantung awan yang diam-diam berarak ke selatan, tempatnya selalu ingin pulang atau sekedar merebahkan penat yang muncul kala pekat. Ada hijau di sana yang selalu mampu menawarkan sejuk namun kali ini tidak. Pikirannya hanya beradu pada sebuah kerinduan yang membentang seluas langit senja dan harapan, senyum itu masih akan tetap sama. Pikirannya melayang, berenang bebas pada hamparan laut luas yang nampak megah dari bangku itu. 
Kepada bangku yang tampak kosong tapi sama sekali tidak, biarkan pikirannya menerka-nerka ke mana angin akan melabuhkan rindunya. Asalkan angin masih berhembus jauh ke selatan, dia yakin pesannya akan singgah pada hati yang tepat. Di selatan yang sekarang jauh…

#Terinspirasi dari seorang teman yang mengupload foto ini di akun pribadinya...^_^


Tidak ada komentar:

Posting Komentar