Laman

Senin, 09 April 2012

Kekuatan Harapan...


Tahukah kau bagaimana rasanya bertahan di suatu tempat yang sudah tidak lagi memberikan kenyamanan padamu demi seseorang yang selalu kau inginkan kehadirannya? Tahukah kau bagaimana rasanya bertahan pada kondisi di mana otak dan hatimu tidak lagi bisa berjalan beriringan karena seseorang yang entah mengapa selalu menjadi tameng hatimu untuk tidak tunduk pada otak dan logika? Rasanya seperti melihat langit biru yang begitu indah dari kejauhan tapi ketika kau semakin mendekat, semakin kau yakin ternyata itu hanyalah sebuah substansi yang subjektif dan tak tersentuh. Rasanya seperti ketika kau mendengar deru ombak di pantai yang lamat-lamat menenangkan tapi jika kau berada persis di tengah pantai dan terkena ombak, kau tentu tidak akan mampu melawan dan akan terbawa, entah ke mana itu. Rasanya seperti kau mendengarkan permainan piano klasik yang indah tapi ketika kau mendekat dan mendapati sumber suara yang berasal dari piano, kau hanya akan melihat hitam dan putih dengan bentuk yang monoton. Rasanya sungguh tidak enak...
Tapi pada akhirnya kau akan tetap menikmatinya. Membuatmu terus berputar-putar pada harapan dan pikiran-pikiran buatanmu yang entah itu hanya sebuah metafora yang kau hiperbolakan atau hanya sarkasme perasaan yang kau buat seeufemisme mungkin. Membuatmu berimagosentris hanya pada perasaanmu sendiri dan mengabaikan logika. Semenderita apapun sebenarnya dirimu, kau akan tetap bertahan karena harapan ternyata jauh lebih mampu menguatkanmu...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar