Laman

Selasa, 14 Februari 2012

HUJAN DAN PESTA

Sudah lama hujan tak menyapaku di tempat ini. Masih sama, hanya saja tempat ini sudah jauh berbeda. Tiba-tiba ingatanku terlempar jauh ke tahun 2002, 10 tahun yang lalu… Hujan yang nyaris sama saat pulang sekolah. Aku berdiri mematung di depan gerbang memandangi langit, berharap hujan berhenti bermain-main. Lama… hampir semua telah pergi. Ada yang memakai payung atau memutuskan ikut meramaikna pesta hujan. Aku masih terdiam. Dinginpun telah menusuk hingga tulang. Tiba-tiba kurasakan ada yang berjalan mendekat, berdiri tepat di sampingku. Wah…Dia…aku berkata dalam hati. Dan dia tersenyum, pasti untukku. Aku balas dengan senyum yang berusaha kubuat indah. “ Pulang?” tanyanya. Aku jawab malu-malu, “ Tunggu hujan reda.” Dia kemudian membuka tasnya, mengeluarkan sesuatu. Mantel hujan. Lalu dia berikan  untukku. Ah hatiku berdesir… Aku sering melihatnya menggunakan mantel ini saat naik sepeda di waktu hujan. Lalu dengan ragu kulirik sepeda yang menjadi satu-satunya yang terparkir di parkiran sepeda. Dia kembali berkata, “ Tidak keberatan berbagi mantel sambil jalan kakikan?” Aku mengangguk sambil tersenyum. Hari itu selalu kuingat, hari pertama kalinya aku menyukai hujan, hari aku menikmati pesta hujan, pesta kita.










                                                                                                 Toraja_100212 10.02 pm