Laman

Sabtu, 31 Maret 2012

ML!!!!!

Pagi itu,di saat sebagian orang masih menikmati bersembunyi dari godaan hawa yang menusuk hingga lapisan ketujuh kulit, kupilih beridiri di depan sebuah hamparan yang sudah sangat lama kurindukan. Membiarkan kibasan angin menerpa sekujur tubuhku hingga merinding segala bulu kuduk. Mataku lekat memandang mahakarya yang luar biasa indah. Lalu kucoba berjalan mendekat,menyentuh bentuknya yang tak seragam seperti ratna mutu manikam pada sebuah peti harta karun. Sangat indah... Bulu kudukkku bergidik seketika permukaan kulit menyentuh dingin. Hanya butuh beberapa detik untuk bisa menyesuaikan diri karena sejatinya sentuhan ini telah lama dirindukan oleh kulit-kulitku. Ombakombak kecil yang menghampiriku kalem dan malu-malu seperti terapi untuk jiwa yang lama tak tersentuh oleh kelembutan. Kelembutan alami yang hanya bisa disajikan oleh keindahan Tuhan.

Pagi itu,segala keintiman alam yang mungkin bagi sebagian orang terlampau tersier atau bahkan hanya lamat-lamat, telah aku nikmati sepenuhnya seperti sebuah penghambaan kecil untuk keagungan. Angin yang mengecup mesra, melumatkan hangat ke seluruh aliran darah,sentuhan riak-riak ombak menggetarkan raga dari sebuah kerinduan panjang,dekapan langit biru yang sedikit merona membangkitkan gairang cinta yang lama telah tidur. Segalanya adalah sajian laut padaku, sajian biru untuk hijau, sajian cinta untuk cinta. Segalanya adalah proses yang telah lama tak pernah kunikmati, Making Love, Mencintai Laut, ML...


Selasa, 27 Maret 2012

Masak

Aku senang memasak…
Memasak dikala aku membayangkan ada kamu yang telah lapar
Duduk sambil memperhatikan kelincahanku
Atau tersenyum disaat aku mengeluh pada peluh
Aku suka memasak…
Memamerkan kebisaanku yang baru
Dan kau akan bertanya ini dan itu
Atau mengerutkan kening pada hidanganku
Tapi lalu kau berdecak mengaku
Aku selalu ingin memasak
Memberi salam pada garam
Memberi senyum pada bawang
Memberi sapa pada lada
Dan selalu memberi hidangan untukmu

Sebuah Elegi Tentangmu...

Kamu…
Adakah langit temaram memberi tanda
Adalah rasa yang entah sejak kapan datang
Ataukah gelisah yang selalu menyapa
Memberi aku sebuah jawaban
Aku sedang bermain rasa
Kamu…
Adalah isyarat pagi yang disimpan malam
Adalah sapaan pelangi di ujung hujan
Ataukah tanda bintang pada malam
Memberi aku sebuah jawaban
Aku lalu memendam rasa
Kamu…
Hitammu adalah malam yang lelap
Putihmu adalah sentuhan kabut di pagi sejuk
Dan adalah hijauku
Seperti daun pada setetes embun
Kau adalah warna dan aku rona
Kamu…
Lalu datang
Kala terang
Lalu tinggal
Kala terjegal
Lalu terlempar
Kala berputar
Lalu kamu di kala aku