Mereka

Ke manapun Tuhan membawa takdirku pergi

Sejauh apapun Tuhan melepasku untuk berajalan

Aku hanya berharap

Tuhan masih memberiku kesempatan mengingat mereka

Karena dari merekalah aku mengenali diriku

Dari merekalah aku mengerti yang kuingankan

Mereka seperti kepingan – kepingan dariku yang telah kususun rapi

Semoga tak ada yang hilang atau tercecer

Semoga Berhasil Menjadi Mentari

Pagi ini...
Seperti mentari yang baru saja bangun dari tidurnya semalam
Aku menatap dunia yang bukan lagi kemarin
Mengingat bahwa hari ini kaulah mentari itu
Berjuang melawan sisa gelap semalam
Mencoba bersinar lebih terang
Hari ini adalah harimu
Membayangkanmu berdiri sendirian mencoba menjadi yang terbaik
Kupejamkan mata dan memohon
Semoga hari ini kau seperti mentari yang kusaksikan kedatangannya
Kuat, tegar dan bersinar
Semoga kau berhasil menaklukkan dunia...

Satu Dua Tiga

Pertama...
Aku menyukainya karena dia seorang pejuang
Menatap dunia dan berdiri menantangnya
Di matanya selalu ada semangat itu
Aku suka

Kedua...
Aku menyukainya karena dia seorang penyair
Menuliskan hidup sebagai sajak dan rima
Dan lalu membuatku mengerti
Aku suka

Ketiga...
Aku menyukainya karena dia berbeda
Ketidakselarasan di antara keselarasan
Dan tidak pernah berpura – pura sama
Aku suka

Adalah Kau...

Ternyata aku belum bisa...
kau masihlah sekumpulan kata yang aku rindukan
adalah waktu - waktu paling melegakan yang kupunya
adalah dekapan malam yang melelapkan mata
adalah bahasa angin yang menyejukkan kulit
ternyata kau masihlah kemegahan yang kuinginkan....

Episode Tentangmu

Dulu di waktu yang tak aku tahu
Kau adalah sebagian dari mimpiku
Dulu di waktu yang sangat panjang
Episode tentangmu tak ada akhirnya
Dulu di waktu yang sudah cukup lama
Aku selalu merindukanmu
Berpikir sedang apa dirimu
Masihkah kau memikirkan aku

Sungguh...
Aku tahu seberapa besar kau berkorban
Seberapa kuatnya kau melawan ego
Seberapa kerasnya kau berjuang
Hanya untuk memastikan
Aku di sini, baik - baik saja
Hanya untuk mengingatkan
Kau akan selalu ada untukku

Tapi...
Lihat aku sekarang
Disaat kurasakan dirimu masih berjuang
Aku telah lari
Aku semakin berpaling
Sungguh bukan ini mauku
Kehendakku, dirimu masihlah punya waktu yang panjang
Dirimu tetaplah episode dalam hariku
Tapi bukanlah kuasaku
Hatiku untukmu telah hilang
Durasimu telah habis
Episode tentangmu berakhir
Tanpa apa - apa
Dengan luka

Maafkan aku...

Mimpi Semalam

Malam....datang....

Kau....mendekat....

Mendekap....

Dan aku....bahagia....

Kita....tertawa....

Hanya seperti itu....

Dan malam lalu berganti pagi

Kaupun hilang lagi....

Tidak Akan Ada yang Sama

Mungkin masanya telah berubah

Langitpun berarak perlahan menjauh

Tak ada yang sama

Tidak lagi semenjak kau bukan pagi, siang dan malamku

Semua berjalan seperti hukumnya

Kau datang dan lalu pergi

Langit berjalan lalu menjauhi

Seperti itulah

Tidak akan ada yang sama

Kau Tahu Apa yang Sangat Menyakitkanku ???

Kau tahu apa yang sangat menyakitkanku ?

Itu adalah saat aku mesti tertawa dengan bahagiamu

Tapi tidak sedikitpun aku di dalamnya

Itu adalah saat aku mesti menangis dengan sedihmu

Tapi sama sekali bukan aku yang melukaimu

Bulan Ini di Tahun yang Berbeda

Bulan ini di tahun yang berbeda

Kamu mulai menyibak rasa yang kusimpan dalam

Kamu mulai menamai hariku dengan dirimu

Kamu mulai membuatku menulis sajak-sajak untukmu

Kamu mulai menghadirkan mimpi-mimpi yang lama kupendam

Kamu mulai menyadarkan aku

Tidak semua rasa mesti diungkapkan