Laman

Senin, 30 Desember 2013

Sespesial Seekor Angsa

Tidak ada yang spesial darinya
Setidaknya hingga beberapa jam yang lalu
Yang kemudian membuatnya luar biasa adalah kamu
Adalah perbincangan singkat itu
Yang karenanya kamu tersenyum
Dan karenanya aku bisa menikmati
Sebentar saja
Tapi lalu angsa menjadi begitu spesial
Sama halnya setumpuk sampah, selembar kertas, sebuah gambar,
orang yang sedang berjalan, sebatang rumput
Adalah yang pada awalnya biasa saja lalu kau jadikan itu spesial
Seperti pagi ini ketika kita menikmati angsa

Minggu, 29 Desember 2013

Aroma yang Tiba-Tiba



Apa mungkin aku terlampau rindu ?
Hingga aroma itu tiba-tiba menghampiri, mengusik
Kepada selembar kain yang dulu adalah milikmu
Lalu kuambil dan kubawa ke manapun aku pergi
Sekedar untuk mengingatmu sewaktu-waktu
Apa mungkin aku terlampau rindu ?
Aroma itu menempel pada setiap lembar benang di kain itu 
Meski sudah bertahun-tahun, sudah berpindah-pindah 
Tapi tiba-tiba aromanya, aromamu menempel kuat padanya
Ah, inikah rindu ?
Apa kabarmu di sana ? 
Semoga kau selalu tenang dan bahagia 
Aku di sini telah tumbuh dewasa
Semoga seperti yang selalu kau harapkan 
Sungguh, sepertinya aku sangat merindukanmu

Sabtu, 21 Desember 2013

Terima Kasih



Malam ini sebelum pergantian tanggal ke 22 Desember aku dapat kejutan dari adik, kakak dan sahabat tercinta di Makassar. Mereka menyiapkan kue untukku meskipun aku berada jauh dari mereka. Terharu sekali,hikkkssss ( seka air mata ). Padahal seharian sempat sedih karena tidak satupun dari mereka yang mengirim sms atau telepon, padahal teman-teman yang lain yang bahkan tidak sedekat merekapun masih sempat sms. Ternyata itu bagian dari kejutan malam ini,hehehe…

Sayangnya surprise party yang mereka rencanakan gagal total gara-gara aku yang gak bisa video call-an, trus ditelepon malah sibuk telepon2an sama teman. Sedih sekali rasanya mengacaukan surprise sendiri yang sudah mereka rencanakan dari kemarin.

Tapi anyway, aku benar-benar terharu. Setidaknya aku tahu mereka memang orang-orang yang paling peduli dan tdak pernah melupakanku, kapanpun. Sayang kalian semua… 


Jumat, 20 Desember 2013

Ibu, Aku Ingin Pulang



Ibu…sepertinya aku telah sampai pada klimaks. Titik di saat aku tidak lagi bisa mengatasi kesendiarianku, kesepianku. Waktu di mana aku benar-benar sudah tidak mampu memanipulasi keadaan agar aku terlihat kuat dan tegar.

Ibu…bolehkah aku menangis sebentar saja. Sebab tidak ada teman paling mengerti selain kesedihan itu sendiri. Jika tangis itu datang mungkin aku bisa sedikit lega. Sebab Ibu pernah bilang tidak ada yang salah dengan menangis jika itu akan membuatmu kuat lagi.

Ibu…aku lelah. Membayangkan kau ada di sini lalu memelukku membuatku semakin lelah. Sebab aku telah lupa rasanya, otakku bekerja semakin keras untuk mengingatnya.

Ibu…aku ingin pulang!!!

Ada Apa ?



Ada apa ?
Mengapa hari ini begitu sendu ?
Mengapa perasaan kesepian kembali terasa menyedihkan ?
Mengapa rasanya ingin tidur saja dan bermimpi ?

Ada apa ?
Ke mana perginya semangat itu ?
Ke mana keberanian itu singgah ?
Taukah ia ke mana harus pulang ?
Ke mana arah hatiku, ia harus segera datang.

Ada apa ?
Rasanya ingin menangis tapi tak bisa
Rasanya ingin mengeluh tapi lidah keluh
Rasanya aku mati rasa

Ada apa?
Hari ini sendu
Tak ada semangat
Lalu ingin menangis

Kamis, 19 Desember 2013

Menunggu Pelangi



Kali ini dia datang
Bukan untuk menyapaku
Tapi untuk mengatakan
Berhentilah, dia telah memilih pelanginya “
Lalu aku, terpaku memandang hujan
Mungkin setelah ini aku juga akan menikmati pelangiku