Laman

Sabtu, 23 Maret 2013

Wisuda


Ah, ini selalu menjadi moment sakral dan mengharukan bagi wisudawan juga bagi orang-orang yang mencintai mereka. Inilah para manusia terdidik yang berintelektual dan kelihatan bermoral. Semoga hidup tidak membolak-balikkan hati mereka dan agar terus mengingat sumpah serta janjinya saat wisuda. Semoga tidak hanya terlihat bermoral tapi benar-benar bermoral. Jangan jadi koruptor ya…Selamat…Selamat…


#Baruga Unhas, 19 Maret 2013 saat lagi mendengar mereka mengucap sumpah di bawah kitab suci masing-masing...

Kamis, 21 Maret 2013

Ini Paling Benar


Ini adalah tempat paling baik untuk bersembunyi
Ini adalah jalan paling aman untuk menghindar
Ini adalah tindakan paling tepat untuk menjauh
Menahan diri, menutup rapat-rapat,
untuk semua kesempatan,
lalu menyibukkan diri dengan hal di luar kamu
Inilah yang paling benar

Senin, 18 Maret 2013

WAH...


Lelah ini membuat aku lemah
Bukan hanya jasad yang terus berlari
Bahkan dalam tidurpun batinku terus mencari
Hanya ingin sedikit tegar lalu terbang lagi

Masa Ini...


Dan masa ini datang lagi
Di saat segala upaya terasa percuma
Dan hanya mendapati diri terus berdiri
Menatap kosong yang juga hampa
Lalu perjuangan sampai di mana yang kau bilang maksimal ???
Yang bisa membuat aku tersenyum dan sedikit lega
Yang membuat nafas ini tak lagi berbatas asa
Sungguh masa ini aku lemah
Masa ini akan membuatku menyerah 

Kamis, 14 Maret 2013

Hati


#Puisi Malam

~Dan jarak yang membuat kita asing.Lalu waktu melakukan pekerjaannya dengan baik   hingga kita,kini telah menjadi aku dan kamu seperti awalnya. Hati tak lagi punya kuasa.

~Ini adalah dahaga hati yang tak pernah terbasuh,juga balada hati yang tak pernah terdengar. Hanya tersimpan di sana, terendap dan terpendam.

~Jika ada yang paling menyedihkan,itu tentulah hati yang terus berjalan tapi tak tahu arah. Entah pada siapa dia menuju.

~Apa kabarnya hati yang telah kutinggalkan dengan setumpuk luka?Telah baikkah atau masih seperti yang dulu.

~Ambillah hati ini ini.Lalu simpan di tempat kau bisa terus melihat dan mengingatnya sebagai aku. Semoga kau bisa melakukan pekerjaanmu dengan baik sama sepertiku.

~Kudapati hati ini sunyi sejak lama.Sejak pagi tak lagi menjanjikan kamu untuk kupandangi. Sejak sajak-sajak tak lagi berjudul kamu.

Abu ( Abu )


  # Puisi Malam
 
~Aku adalah langit yang mengabu separuh biar nampak bagimu sedih di balik tawaku.  Tebaklah aku, lalu lihatlah di balik abu yang menutupi cerahku. Di sana ada perih tanpa batas.

~Kamu seperti abu yang telah disisakan api dari kenangan sebuah cerita, yang lalu diterbangkan angin. Tanpa jejak, hilang…

~Mengapa kita terus berdiri di batas ini? Semakin lama,rasa itu akan hilang seperti abu.Terbakar oleh rasa yang semakin dekat pada batas jenuh.

Sabtu, 09 Maret 2013

DOA

Tuhan...
Ini aku berdoa
Mohon anggap ini doa yang mesti terijabah
Ini doa untuknya
Lindungi dia selalu
Bukan hanya untukku,
Tapi juga orang-orang yang mencintainya

Sebentuk Ucapan Terima Kasih Untukmu

Hei kamu...
Iyya kamu yang pernah berjanji mencintaiku selamanya
Terima kasih
Janji itu telah sampai padaku
Hingga saat terakhir kita bertemu
Aku masih lihat janji itu di matamu

Hei kamu...
Iyya kamu yang lalu selalu tersenyum saat melihatku
Terima kasih
Senyum itu masih aku ingat hingga kini
Masih aku lihat ketika memejam
Masih seperti itu hingga kini, menghangatkanku selalu

Hei kamu...
Iyya kamu yang selalu memilih duduk di sampingku
Terima kasih
Aku selalu aman berada di sampingmu
Tak peduli itu telah gelap atau mencekam
Aku tidak pernah takut
Karena kau menggenggamku, bukan tanganku tapi seluruh ragaku
Lalu mengantarku pulang

Hei kamu...
Iyya kamu yang malam itu menghadiahiku sebuah tawa
Terima kasih
Tawa itu masih ada, masih tersisa sedikit
Akan kupakai jika suatu saat aku bersedih

Hei kamu...
Iyya kamu yang cintanya selalu kuabaikan
Terima kasih
Telah mencintaiku, memberiku senyum, menjagaku dan menghadiahi aku tawa
Pulanglah nanti
Dan akan kupenuhi janjiku padamu...


Bukan

Aku menangis bukan karena cinta yang menyakitiku
Bukan...bukan pula karena ini terlalu rumit
Bukan... bukan juga karena kau
Bukan...bukan itu...

Hari ini aku terjatuh
Perasaan yang tidak pernah kubayangkan
Menelanjangiku hingga aku tak mampu menatapmu
Bukan...bukan salahmu

Cinta ini...
Aku benci, sungguh benci
Mengapa bukan kau orangnya
Mengapa tidak lagi kau cintaku
Air mata ini adalah kekalahanku
Kemenyerahanku karena berhenti mencintaimu
Kemalanganku yang  tak lagi memilihmu untuk kucintai
Bukan...bukan lagi kau

Ah...kekasih...
Aku begitu sakit karena bukan lagi kamu yang kucintai
Meski aku masih ingin
Memandangmu penuh hasrat cinta
Duduk di sampingmu lalu mencintaimu selamanya
Tapi bukan...bukan lagi dirimu

Sabtu, 02 Maret 2013

Catatan Pagi Ini (copy dari My Sweet Yelly Diary)


Untuk kebanyakan orang, cinta-cinta masa kecil seperti cinta zaman SMP itu cinta main-main, cinta monyet katanya. Nggak tahu kenapa disebut cinta monyet. Mungkin karena monyet itu lucu, bisa dijadiin hiburan seperti si Sarimin yang sering mangkal di depan lorong rumahku. Jadi cinta-cinta seperti itu dianggap lucu-lucuan aja, hiburan. Iya sih benar juga, tapi benar juga kalau ada dari cerita-cerita itu yang ternyata nggak begitu. Mereka mungkin orang-orang yang beruntung, bisa merasakan cinta sejujur itu. Bahkan bisa bertahan lama di hati mereka.
Suatu hari, sekitar tahun 2009, di awal Ramadhan, aku nggak sengaja bertemu teman lama di facebook. Teman SMP, teman SD juga sih. Malu, tapi biarlah kubuka di sini biar Sarimin tahu nggak semua cinta itu miliknya (ehhhh). Kami pernah naksir-naksiran. Aku nggak tahu kapan tepatnya, yang pasti saat SMP dia gencar melakukan PDKT, sering cari perhatian dan banyak lagi. Aku suka, tapi tetap saja malu, masih kecil sih kita, hehehe. Dan persis sama seperti musim, cerita cinta itupun berakhir begitu saja tanpa ada pernyataan dan tentu saja meninggalkan pertanyaan untukku, mungkin untuknya juga dan ternyata iya, setelah semua terbuka saat kami bertemu beberapa tahun lalu. Dia banyak bercerita bahwa aku memberi banyak perubahan dalam hidupnya. Baginya, pikirnya juga, aku anak yang pintar ( sayangnya dia tidak tahu kalau aku cuma pura-pura pintar, hahaha). Dia bilang, setelah keluarganya pindah ke Balikpapan, dia belajar sangat keras biar bisa juara kelas, bisa pintar seperti aku katanya, yang lagi-lagi sangat kusesalkan karena aku tidak begitu. Dan akhirnya, dia bisa menjadi 10 besar siswa teladan di kotanya yang menurut pengakuannya itu karena aku (so proud of you dude, for me too,hihihi). Dia bilang, selama SMA dia beberapa kali pacaran dan hampir semua dari mereka, menurutnya mirip denganku. Katanya, dia memang mencari cewek yang tipenya mirip aku sebagai syarat mutlak,hahaha. Dan saat dia bilang seperti itu aku bisa memastikan kau akan melihat wajahku yang bersemu merah dan tersipu malu, jelas malu-maluin. Bahkan suatu hari ketika dia disuruh menceritakan sebuah pengalaman pribadi di depan kelasnya, dia bercerita tentang aku, di depan teman-temannya, gurunya dan di depan seorang teman yang sekarang menjadi istrinya. Dia juga pernah bilang, satu-satunya perempuan yang dicemburui oleh gitarnya (dia sih bilang gitarnya itu,pacarnya, aneh!!!) adalah aku. Entah aku mesti senang atau merasa terhina. Dicemburui kok ya sama gitar, hahhhh.... Ngomong-ngomong soal istrinya, kami punya kemiripan. Sama-sama punya hidung mungil minimalis dan body agak bohay ( baca gemuk ala-ala boncel). Terakhir kali kami berbincang waktu itu, dia membuatku terharu saat dia berterima kasih padaku karena telah merubahnya menjadi pribadi yang lebih baik. Betapa tidak akan bisa kau bayangkan rasanya di saat kau sibuk dengan pikiran dan dirimu sendiri, di belahan bumi yang lain ada orang yang berubah karena mencintaimu tanpa kau ketahui. Luar biasa ( seka air mata dengan tissue). Itulah cinta monyet, yang ada pula yang menjadi cinta paling jujur bagi mereka yang beruntung.
Dan ngomong-ngomong tentang cinta paling jujur, aku punya satu lagi kisah yang sebenarnya adalah alasan aku menulis tentang ini. Cerita tentang aku tadi semata-mata biar aku terlihat sedikit keren dan kece, hahaha.
Hari ini, aku BBMan dengan seorang teman, teman lama tapi masih tetap berteman dan akan terus begitu, teman SMP tapi sekarang tidak karena kami sudah SMA #ehhhh... Dulu, waktu kami SMP, dia dinaksiri, ditaksiri, dinaksir, ditaksir ( coret aja kata yang nggak sesuai EYD) oleh teman kelasku, teman kelasnya juga karena kami sekelas. Mereka nggak pernah pacaran, itu aku si Bunga (panggil saja begitu, nama samaran). Katanya, Bunga emang nggak punya perasaan sama Budi (itu loh yang ibunya sering ke pasar di buku-buku anak SD) sampai sekarang. Meskipun aku merasa Budi (ini nama samaran loh) punya perasaan yang dalam (entahlah, aku juga heran kok aku yang merasa), Bungapun pasti merasa begitu, tapi ternyata Bunga hanya menganggapnya teman malah katanya sekarang udah dianggap sodara (nah loh Budi). Kau tahu, apa yang membuatku sangat terharu pagi ini? Bunga memBroadcast sebuah tulisan dari Budi :
“ Barangkali harapan ini hanya semacam doa, yang memeluk kehampaan sebagai kamu. Tapi, biarlah. Sesekali waktu perlu mengajariku cara tercepat meninggalkan masa silam, meski tak yakin kau akan ‘hilang’ begitu saja di masa depanku. Kala itu malam mencekik, kira-kira pukul 20.00 WITA, selasa 18 September 2012, hape lamaku berdering. Aku sementara sibuk melahap makanan teman serumah. ‘Nelfon miko’ (ini kalau diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia yang baik dan benar, kira-kira artinya ‘Silahkan nelfon kalau kamu mau nelfon). Tak menunggu lama, nasi itu langsung ludes. Sesuatu yang benar-benar aku tunggu dari kamu Bunga. Sesaat sementara nelfon. ‘Halo...halo...’ katanya. ‘Siapa tuh Bunga?’ tanyaku. ‘Masa nd tau’ kata Bunga. ‘Itu ibuku.’ Mataku tiba-tiba tertutup. Jantung rinduku berdetak lebih kencang dari sebelumnya. ‘Oh ya...apa benar itu ibu Bunga’ kataku dalam hati. Singkat cerita, aku dan ibu Bunga berkenalan, beliau asyik dan gaul di ajak ngobrol... Lagi-lagi kamu sosok perempuan yang tak pernah hilang dari bayang-bayang semuku J.M.R. ( nah kalau itu nama lengkap dan nama asli Bunga tapi aku singkat aja ya. Berasa seperti tersangka si Bunga. Maaf sayang, ini demi privasimu. Mana tau kalau nanti kamu terkenal karena ini, hehehe). Sekitar pukul 15.00 WITA, kucoba merangkul pulpen namun tiada selembarpun kertas yang terlihat oleh mataku ini, ya udah lewat hape lah aku bercerita. Lalu hari ini, aku ingin meluapkan rindu di matamu, tapi kenyataan hidup jelas-jelas mengatakan agar aku melupakan rindu itu. Tak ada balasan apapun dari kamu Bunga, smspun nggak dibalas. Hampir tiap hari aku menyapamu dengan hati yang sudah terbakar ini, namun kamu memang sosok perempuan yang membuat aku penasaran untuk menggapai mimpi bersamamu. Pertengahan Oktober, aku hitung sudah enam kali sms aku nggak kebales. Aku takkan menyerah, hidup itu indah seperti matamu yang tak bisa aku tatap lama... Site PT. Moriss, 15 Oktober 2012...”
Itulah kisah sebuah cinta paling jujur. Aku senang mengatakan begitu, tak ada istilah yang lebih tepat menurutku. Cinta pertama? Mmmm, entahlah...tidak semua perasaan dapat diterjemahkan sebagai cinta. Berbahagialah, pun beruntunglah mereka termasuk dua lelaki tersebut di atas yang sekarang telah dewasa pernah merasakan perasaan itu, atau mungkin juga masih. Bahkan akupun, yang telah beberapa kali jatuh cinta, belum pernah merasakan cinta sejujur itu. Mungkin juga sudah terlambat. Karena untuk seorang dewasa, tidak akan ada perasaan tanpa syarat, semua semata-mata karena kebutuhan dan kemampuan berpikir yang dibumbui berbagai pertimbangan, itu alami, manusiawi, dewasawi juga. Bukankah anak kecil itu mnerjemahkan semua yang mereka rasakan secara jujur dan murni, tanpa syarat sama seperti yang mereka rasakan. Perasaan masa kecil, mmmm prapuber,hehehe. Perasaan itu hanya muncul tanpa sebab, berada di sana, di dalam hati, betah di sana dan sesekali dikunjungi sekedar untuk diceritakan kepada orang-orang yang tepat agar mereka tahu tidak semua cinta yang dirasakan anak kecil itu cinta monyet, cinta Si Sarimin yang sering mangkal di depan lorong rumahku,hehehe...

Daya Pikat Perempuan yang Baru Bangun

 Pasti sudah sering mendengar istilah “perempuan itu paling cantik kalau baru bangun tidur” ??? Kemaren-kemaren sih aku nggak pernah percaya sama istilah itu karena kadang-kadang setelah bangun tidur aku sempatin ngaca dan nggak ada yang cantik dari tampang yang aku lihat. Rambut acak-acakan, mata belekan dan wajah kusut. Tapi semua itu mendadak berubah dan aku tiba-tiba percaya hundred percent istilah itu kemaren. Begini ceritanya…
    Kemaren pagi, rumah tiba-tiba diserang sekumpulan air dari sungai. Orang rumah sih sering menyebut penyerangan itu dengan banjir, entah dari mana istilah itu mereka dapatkan. Dan karena nggak ada persiapan apa-apa (makanan maksudnya) jadilah aku yang baru saja bangun ditugaskan untuk pergi berbelanja di sebuah supermarket bersama seorang teman tetangga kamar kos. Karena buru-buru takut air semakin tinggi, untuk pertama kalinya aku keluar rumah tanpa mandi, dandan atau ganti pakean. Hanya berbekal cuci muka dan pakean tidur, berharap tidak ada yang memperhatikanku di sana.
    Memasuki area parkir semua tampak biasa saja dan normal. Tapi tiba-tiba temanku yang saat itu memboncengku nyaris terjatuh di depan satpam yang jaga parkir pula. Pak Satpam dengan ramah tertawa dan berkata “hati-hati mbak, nggak usah buru-buru” sambil tersenyum kepada kami. Dan aku membalas senyumnya sambil berkata “iya pak, maaf…” kemudian mengambil tiket parkir dari si bapak yang masih tersenyum ramah.
    Berbelanja akhirnya berhasil dilakukan dengan baik dan tanpa tatapan mengintimidasi dari orang-orang yang ada di sana. Dengan perasaan lega aku dan temanku menuju area parkir. Kami keluar area parkir dan berhenti di depan Pak Satpam si penjaga parkir lalu aku menyodorkan tiket parkir kepada Pak Satpam. Tanpa aku duga Pak Satpam menyalami tanganku yang karena kaget buru-buru aku tarik. Tapi Pak Satpam itu lebih sigap menarik ulang tanganku dan memberiku selembar kertas yang dia lipat rapi sambil tersenyum. Aku menatapnya heran dan si bapak berkata pelan “ telepon aku ya…” sambil tersenyum aneh, dan motor kamipun meninggalkan si bapak satpam. Aku sempat bengong menatap kertas di tanganku. Pelan-pelan lalu kubuka kertas itu dan tanpa bisa kukendalikan aku tertawa. Temanku yang heran lalu menegurku. Dan aku memperlihatkan kertas yang ada di tanganku. Ini dia kertas yang diberikan si satpam…
 
   

     Dan semenjak hari itu aku percaya bahwa tampang baru bangun seorang perempuan benar-benar memikat. Hahaha… Jadi aku saranin, sebaiknya perempuan-perempuan yang ingin tampak cantik saat keluar rumah nggak usah mandi atau berdandan. Cukup dengan mencuci muka dan berpakaian seadanya kalian akan tampil sangat cantik. Trust me…