Laman

Jumat, 31 Mei 2013

Akulah Pemimpi Itu

Akulah pemimpi itu. Yang dikepalanya disesaki berbagai ide dan mimpi-mimpi tentang dunia. Tentang perbaikan dan cinta sesama. Namun seperti mimpi, apalah dia ketika hanya berakhir mimpi. Dengan hanya menuliskan ide-ide di selembar kertas diary, menyuarakan lewat kata-kata di blog, apalah dia. Terbaca lalu selesai. Di mana perubahan itu ? Di mana anak-anak putus sekolah yang menjadi mimpi besarku sejak dulu, di mana lansia-lansia di pinggir jalan yang menjadi cita-citaku. Adalah hanya berbalas mimpi. Entahlah. aku memang seorang pemimpi. Merubah dunia dengan mimpi, kurasa aku harus tidur dan mencoba bangun lalu menatap kenyataan...

Mimpiku Menggantung di Langit-Langit Kamarku

Mimpiku masih menggantung di langit-langit kamarku. Belum juga terbang, menemukan tempat seharusnya untuknya. Ketika ingin kuraih, tiba-tiba saja kesempatan itu pergi, entah karena apa, entah ke mana. Lalu mimpi-mimpi itu tetap menyesaki langit-langit kamarku. Kupandangi sebelum tidur dan kulihat kembali setelah bangun dari tidur. Tapi mereka masih tetap saja di sana, menggantung. Hanya bisa kupandangi tapi tidak dapat kuraih satupun.

Rabu, 29 Mei 2013

Mimpi Yang Hilang

Kukira mimpiku telah berakhir di kamu. Setelah kubangkitkan segala gairah cinta untukmu namun ternyata kau kemudian memilih yang lain. Semua karena aku belum yakin untuk melangkah lebih jauh bersamamu. Mimpi itu telah hilang.

Racun Berlabel Kamu

Menari-narilah dalam ingatanku
Bahwa kau adalah nama yang telah lama berlaku
Berlabel cinta yang mungkin telah kadaluarsa untuk rasaku
Yang lalu jadi racun ketika kuteguk
Namun dahaga atasmu sungguh telah kuasa dan membutakanku
Akan kuteguk meski setelahnya nafas tak lagi menemani jasadku

Nafsu Hewani

Maaf jika postingan ini berkesan tidak sopan atau terlalu fulgar. Tidak bermaksud menyinggung pihak manapun. Hanya ingin berbagi isi kepala. Jika ada yang merasa ini kurang baik atau terlalu kasar, maka tidak perlu membacanya.... ^^

Apa yang mereka nikmati dari mempertontonkan birahi yang lalu merendahkan harkat mereka sebagai seorang manusi ???. Ketika budaya memelihara "kemaluan" tidak lagi mampu dipertahankan, lalu apa beda kita dengan binatang. Dengan ayam yang kawin di pekarangan rumah, dengan anjing yang bersetubuh di pinggir jalan. Berbudaya yang katanya adalah pembeda kita dengan makhluk ciptaan Tuhan yang lain malah mulai hilang. Lalu, apa yang menjadikan kita makhluk spesial. Akal ??? Pikiran ??? Semua telah dikuasai nafsu. Lalu apa kita ??? Manusia bernafsu hewani....

Sabtu, 25 Mei 2013

Dear Wanita

Selanjutnya, aku hanya ingin bilang jika seorang laki-laki baik yang mengatakan mencintaimu tentu akan menjagamu sepenuh hati. Dari apa??? Yang paling penting dari nafsunya sendiri. Sebab itu adalah ujian terbesar untuk rasa sayangnya. Maka selalu kudoakan bagi wanita-wanita yang sangat aku sayangi, pandai-pandailah membaca lelakimu.

Selasa, 21 Mei 2013

Untukmu yang Lalu Untukku Juga

Diamlah biar kuselesaikan ini dulu
Kelak nanti kau akan bahagia
Iyya, bukan untukku aku duduk di sini
Tapi untukmu biar kau bisa menatapku, menetap denganku
Hahaha, pada akhirnya mungkin untukku juga
Biar aku bisa senang

Sayap Sayup

Sayap-sayap yang mengepak di antara sayup
Mencoba terbang pada senyap yang merayap
Lalu ragu dan takut yang menggelayut tiba-tiba menatap
Ah ini tekad tak lagi tertata, sudah tak mantap

Jumat, 17 Mei 2013

Kamu dan Awan

Menebakmu, seperti menebak bentuk awan di langit
Akan berubah setiap kali dipandangi...

Mimpi Kecil-Kecilan

Semoga ini tidak mengesankan aku pengen nyombong karena sejatinya tidak ada yang patut disombongkan dari semua ini. Hanya ingin berbagi, bahwa hal-hal yang kecil juga bisa membahagiakan dan membuatmu merasa bercita-cita itu bisa apa saja. Tidak peduli bagaimana akhirnya...

Aku seorang pemimpi, pemimpi kecil-kecilan yang pada akhirnya membuat aku merasa sukses dan bahagia. Hanya merasa....Ini mimpi-mimpiku:

~ Pemimpin Kecil-Kecilan :
Aku adalah pemimpin, semenjak masih kecil. Dalam hal apa ??? Kelas 3 SD telah menjadi pemimpin di kelas, namanya ketua kelas. Lalu berlanjut di kelas 5 SD kemudian kelas 1 SMP. Cukup kiranya 3 periode. Presiden Indonesia saja hanya boleh terpilih 2 periode, hehehe....

~ Dokter Kecil-Kecilan :
Aku juga pernah jadi dokter. Ah hampir semua pasti pernah. Dulu waktu SD ada pelatihan dokter kecil. Aku salah satu murid yang terpilih mengikuti pelatihan dokter kecil. Belajar pertolongan pertama pada kecelakaan, membuat tandu untuk pasien kecelakaan di lapangan, membalut luka dengan perban dari luka kecil sampai luka besar, menginjeksi pasien, memeriksa denyut jantung dan lain-lain. Dan aku lulus dengan predikat dokter kecil. Tidak ingin kulanjutkan menjadi dokter beneran karena setelah besar aku jadi penakut.

~ Artist Kecil-Kecilan :
Everybody born to be an artist, itu benar. Meski hanya aku yang tahu dan hanya aku yang mengakui, tapi aku adalah artist. Pernah jadi penari di beberapa acara nggak penting, pernah jadi koreografer untuk acara yang dulu penting tapi setelah dipikir-pikir tidak terlalu penting juga, pernah jadi penyanyi di beberapa tempat (di kampus saat nongkrong dengan teman2, di kamar saat lagi nggak ada kerjaan ambil gitar, camera on dan action, dan yang paling menyenangkan adalah di kamar mandi, berasa di dapur rekaman), jadi pencipta lagu, laguku sudah ada beberapa tapi setelah jadi dan dinyanyikan ulang,uhhhh ternyata tidak nyaman di telinga, yang belum adalah jadi aktris. Mungkin nanti....

~ Penulis Kecil-Kecilan :
Aku punya setidaknya 5 naskah cerita yang gagal rilis tapi telah dibaca beberapa orang yang aku tahu setelahnya mereka menyesal. Punya berpuluh-puluh cerpen, ada yang karena tugas Bahasa Indonesia, ada yang karena adikku meminta dibuatkan juga untuk tugas Bahasa Indonesianya, ada yang tertempel di mading sekolah dan selebihnya karena aku suka bikin cerpen. Yang paling membanggakan adalah ada yang masuk majalah sekolah. Aku kasih bocoran ya, itu tidak mungkin terjadi kalau aku bukan redaksinya, hahaha. Hari gini nggak nepotisme, nggak eksis *eh

~ Wartawan Kecil-Kecilan :
Waktu SMA OSISku punya proker yang keren. Membuat majalah sekolah. Dan tadaaaaa aku boleh dibilang terangkat jadi ketua tim redaksi. Karena anggota yang terbatas, maka ketua tim merangkap jadi wartawan juga. Pengalaman paling berkesan ??? Tentu ada. Itu adalah saat aku bertugas mewawancarai seorang kakak kelas yang adalah siswa paling berprestasi di sekolah and you know what aku adalah secret admirernya. Alhasil wawancaranya merangkap jadi ajang PDKT, yeyeyeeee...Love this job #cheersss

~ Atlit Kecil-Kecilan :
Ahaaaa, aku hobby olahraga. Sangaaattttt.... Mungkin itu diturunkan dari ayahku. Ayahku itu petenis dan pebulutangkis di samping dia adalah guru,hehehe....Dan kau tahu, aku adalah atlit tenis meja, nah loh. Tapi aku tidak kalah berprestasinya dibanding ayahku. Kelas 1 SMP aku menjadi juara 1 lomba tenis meja. Horeeeee.... Cukup sampai di situ saja. Karena ketika harus kulanjutkan dalam ajang apa, kau akan tertawa terbahak-bahak hingga isi perutmu terasa akan ke luar.

~ Pemecah Rekor Kecil-Kecilan :
MURI semestinya membuat kategori baru. " Orang yang paling banyak mengikuti lomba tapi tidak pernah menang." Dan aku pastilah pemecah rekornya. Dari SD beberapa kali mengikuti lomba siswa teladan, lomba bidang study, SMP sering sekali ikut lomba untuk kategori Fisika, olimpiade SAINS, lomba beregu SAINS, siswa teladan, SMA dari kelas 1 selalu mengikuti seleksi olimpiade Fisika, beberapa kali juga diutus ikut lomba Fisika, pernah diutus jadi wakil kota mengikuti lomba cerdas-cermat Islam dan dari sekian banyak itu TIDAK PERNAH MENANG  *catet

~ Siswa Berprestasi Kecil-Kecilan :
Dari sekian banyak mimpi yang pernah aku raih, mungkin ini adalah mimpi terbaik dan bisa sedikit membanggakanku. Tidak setragis mimpi-mimpi yang lain. Yayaya siswa berprestasi, boleh boleh.... Setidaknya dari SD aku selalu mendapat hadiah dari kakek karena juara kelas. SMP masuk ranking 3 umum, di umumkan saat upacara bendera dan berdiri di tengah lapangan dengan bangga (cihuuyyyyy), dapat beasiswa berprestasi. Sanking senangnya, waktu itu ayah pulang dari sekolah beli cokelat untukku, banyakkk sekali. Adikku cuman dapat satu, hahahaaa...SMA, mmmm setidaknya bisa berdiri di belakang si kakak kelas paling berprestasi di sekolah sudah jadi kebanggaan. Bonusnya lulus dengan predikat ranking 1 umum, lalala yeyeyeee. Meski tidak bisa menyamai prestasi kakak kelas yang aku idolakan setidaknya aku berada di kategori yang sama dengannya,hiphip huraaaaaa.....

Nah itu mimpi-mimpi yang telah aku raih. Kecil tapi selalu membuatku bahagia ketika kukenang. Selanjutnya akan kubuat mimpi-mimpi kecilku yang lain. Kamu juga ya....Aku yakin mimpimu jauh lebih banyak dan lebih hebat. Mari bermimpi......Salam....
                                   ^_^

Perintah (Tanda Seru)

Belajar dengan tekunlah
Bekerja dengan keraslah
Dan hidup dengan berkesuksesanlah

Kuasa Yang Besar Atas Yang Kecil

Semut-semut kecil berjejalan rapi di dinding-dinding rapuh
Cukup kuat untuk tempatnya berjalan
Bahkan seribu atau dua ribu sekalipun
Namun sekali kutekan dengan ujung jariku
Runtuhlah, lalu berjatuhanlah semut-semut itu
Maka kulipat tangan dan mengamati saja
Meski aku kuasa

Debu

Ketika debu menjejali penciumanku
Ah aku lalu sadar, sudah semestinya
Aku berpijak di tanah

Apa Kabar Ayah

Daddy how are you today ???
Sehat dan bahagialah selalu
Daddy how are you today ???

Rabu, 08 Mei 2013

Mengapa oh Mengapa (Tanda Tanya)

Ingin sekali kukatakan begini "tidak bisakah manusia berpikir tidak melulu persoalan nafsu dan pemenuhan kebutuhan atas nafsu ???" Mengapa ??? Karena ketika semua dilakukan atas dasar itu, maka apa yang terjadi dengan tanggung jawab. Mengenyampingkan tanggung jawab sungguh hal yang tercela apalagi melimpahkan tanggung jawab kepada mereka yang seharusnya menjadi tanggung jawab kita. Mengapa setiap aku makan di kantin kampus selalu ada anak-anak di bawah umur menghampiri mejaku dan meminta uang ??? Lalu ketika kutanya apakah dia sekolah, maka dia akan menggeleng lemah. Memang tidak semua yang menggeleng, tapi mengapa mereka meminta-minta ??? Itu pertanyaan. Lalu saat aku berjalan-jalan di mall, ketika berada di parkiran mengapa selalu ada anak-anak yang meminta-minta hingga tengah malam ??? Ketika kutanya mengapa tidak pulang dan beristirhat, mereka akan bilang harus dapat uang malam ini jika tidak ingin dapat pukulan. Memang tidak semua yang begitu, tapi mengapa mereka meminta-minta ??? Itu pertanyaan. Ketika aku berhenti di lampu merah saat sedang berkendara, entah kendaraan pribadi atau kendaraan umum, mengapa selalu ada anak-anak mengulurkan tangan dengan kulit terbakar dan wajah memelas meminta-minta kepada para pengendara atau penumpang angkot ??? Ketika kutanya apakah mereka disuruh orangtua mereka, mereka mengangguk. Memang tidak semua mengangguk, tapi mengapa mereka meminta-minta ??? Itu pertanyaan. Mengapa ??? Karena manusia sekarang adalah manusia yang berpikir simple untuk hal-hal yang tidak seharunya dipikirkan simple. Mengapa ??? Karena nafsu memaksa kita untuk berpikir cepat lalu tidak lagi menghiraukan pertimbangan-pertimbangan yang penting sebelum bertindak. Mengapa ??? Karena esensi pernikahan telah banyak bergeser.

Pikir Pikir Dulu....

Pagi ini setidaknya sebuah kejadian membuat aku semakin berpikir jika pernikahan bukan melulu persoalan pemenuhan atas kebutuhan nafsu agar bisa halal dalam konteks negara maupun agama. Lebih dari itu, pernikahan adalah pondasi awal sebuah negara membangun dirinya menjadi tangguh dan kuat. Dari apa ??? Tentu dari generasi baru yang akan lahir dari sebuah pernikahan. Sebelum menikah, pikirkanlah mampukah kamu menghasilkan generasi terbaik, setidaknya generasi yang mampu bertahan dan mempertahankan hidupnya dengan bekal pengetahuan dan pendidikan yang diberikan orang tuanya. Ya bekal yang banyak adalah hal mutlak yang mesti diberikan orangtua kepada anaknya. Setidaknya jika hal itu telah mampu dilakukan, maka menikahlah. Tapi, jika untuk dirimu sendiri kau masih harus berjuang sekuat tenaga maka singkirkanlah keinginan untuk menikah. Karena jika masih kau paksakan, maka selamanya kau akan bertanggung jawab atas kebobrokan generasimu, negaramu. Menikah itu perlu, hanya bagi mereka yang membutuhkan dan mampu bertanggung jawab. Kehidupan setelah pernikahan itu berat, maka persiapkan dirimu dengan baik jika dalam daftar keinginanmu ada point untuk menikah...

Rabu, 01 Mei 2013

Pernikahan, Antara Realitis dan Idealis

Sejatinya segala yang ada di bumi ini bergerak menuju sebuah keidealan tapi pada kenyataannya tidak ada satupun yang bisa mencapai titik ideal tersebut selama proses kehidupan ini berjalan. Lalu kapan ideal itu benar-benar ada ? Jawabannya, ketika kita mati karena segala sesuatu di bumi ini ketika mencapai titik idealnya tidak akan berjalan lagi.

OK then, berbicara tentang sebuah pernikahan, setiap pasangan yang menikah tentulah mendambakan pernikahan yang ideal. Lalu aku mesti bilang apa ? Mungkin aku mesti bilang “ mari bermimpi.“ Ideal itu hanya ada dalam pikiran, ketika ingin menuangkannya pada kehidupan nyata, maka itu tidak lagi ideal, itu namanya realita. Ideal dan realita tentu dua hal yang jauh berbeda. Well, yang mau aku bilang adalah pernikahan yang ideal itu tidak akan pernah ada. Berkenalan, jatuh cinta, berpacaran, menikah dan bahagia, itu yang sering ada dalam cerita-cerita dongeng, Cinderella, Snow White, Sleeping Beauty dan lain-lain. Tapi pernah tidak kita berpikir mengapa happy ending yang selama ini menjadi parameter sebuah keidealan pernikahan seperti dongeng-dongeng itu hanya berhenti di sebuah pesta pernikahn yang meriah, semua orang yang menyaksikan bahagia, kissing on the balcony and then ceritanya berhenti. Hei, lalu realitanya apakah semuanya berhenti sampai di situ. Apa yang terjadi setelah pernikahan ? Mungkinkah ketika cerita-cerita dongeng itu berlanjut tidak akan ada penghianatan, perkelahian, bahkan perceraian. Who knows, no one can’t give a guarantee. Itu sebabnya semua cerita itu berhenti pada sebuah pesta karena tidak pernah ada yang berani meneruskan cerita setelah pernikahan. Mengapa ? Karena realitanya tidak ada pernikahan yang benar-benar indah.

Aku pernah membaca sebuah buku dan akan kukutip sebuah kalimat yang membuatku mengangguk hingga leherku terasa pegal. Ini dia “ Pernikahan itu memang perlu. Perlunya bagi mereka yang membutuhkan. “ Di negara kita, pernikahan menjadi sesuatu yang akan menentukan nilaimu sebagai seorang manusia terutama wanita. Wanita yang menikah diusia “semestinya” akan punya nilai baik di mata masyarakat lalu yang menikah diusia “matang” tentu akan begitu banyak pertanyaan mengunderestimate yang lalu akan menekan kehidupan mereka dan apa kabarnya yang tidak menikah, lajang hingga akhir hayat ? Bersiaplah dipandang sebelah mata. Entah mencemooh atau belas kasihan. Ironis memang, tapi itu realita. Maka, hampir semua wanita di negara ini memimpikan menikah tepat waktu. Menikah saat melewati batas “wajar” dalam ukuran masyarakat akan membuat mereka stress, depresi dan menjadi tidak percaya diri.  Kasihan bukan ? Tentu saja. kita terjebak pada parameter ideal yang kita buat sendiri. Menyiksa ? Tentu saja, bagi mereka yang tidak memenuhi paramter dan menganggap diri tidak lagi ideal. Sekali lagi, ironissss....

Lalu entah mengapa di negara ini pernikahan menjadi sebuah keharusan. Padahal tidak ada alasan logis yang membuat pernikahan itu kelihatan menjadi sesuatu yang harus benar-benar diperjuangkan selain pemenuhan kebutuhan terhadap nafsu. Mmmm dalam agama yang aku percaya, pernikahan adalah sebuah ibadah. Satu-satunya alasan yang membuat aku berfikir untuk menikah suatu saat nanti. Di luar dari itu, tidak pernah ada yang bisa menjelaskan mengapa pernikahan itu penting. Pernikahan mewajibkan seorang wanita memberikan otoritas penuh terhadap laki-laki, pernikahan membuat wanita terjebak pada rutinitas kehidupan yang memaksanya berperan multi, pernikahan bahkan mengekang kebebasan-kebebasan kodratik yang dimiliki seorang wanita. Mengutip kalimat dari buku yang sama yang pernah saya baca “ berkomitmen itu memang penting, tapi bentuk sebuah komitmen tidak melulu berwujud pernikahan. Banyak bentuk komitmen lain selain itu.” Membuatku mengangguk lebih bersemangat daripada sebelumnya. Aku setuju. Aku bukanlah orang yang kontra pernikahan, tapi sekali lagi tidak ada pernikahan yang ideal. Yang berniat menikah, harusnlah berfikir realistis. Tidak ada pernikahan yang benar-benar indah. Happy Ending itu milik dongeng dan cerita-cerita kita ketika masih anak-anak.

Resep Ibu

Itu ajaib luar biasa
Dari tangannya semua tersulap menjadi istimewa
Si ibu brokoli, si abang bandeng juga teman-temannya
Setiap hari ada di meja
Saat lapar pastilah aku lahap
Saat tidak lapar tiba-tiba jadi lapar
Karena di situ ada taburan bumbu ajaib rahasia
Kutanya pada ibu biar aku juga bisa
Kata ibu itu bumbunya bernama cinta
Nanti kudapat ketika aku telah seperti dia
Tunggu peri waktu menghampiri saja