Laman

Jumat, 31 Agustus 2012

Kau...Seperti Aku dan Perjalanan


Ada kalanya malam menjadi terlalu gelap dan dingin
Ada kalanya siang menjadi terlalu panjang dan melelahkan
Ada kalanya semua menjadi terasa sulit dan menjadi tidak mungkin
Tapi kala itu,
Aku punya kau yang mengingatkan jika gelap adalah sahabat terbaik lelap,
dan dingin akan membuatku menghargai sebuah kehangatan
Aku punya kau yang mengingatkan bahwa siang yang panjang adalah celah untuk aku terus berusaha,
dan lelah datang sebagai alasan aku sejenak beristirahat
Aku punya kau yang mengingatkan jika disepanjang kesulitan dan ketidakmungkinan selalu ada kau yang menemani
Kau…seperti aku dan perjalanan

Untuk seorang sahabat yang kisahnya menginspirasiku. Mengingatkan bahwa cinta tidak melulu persoalan saling memiliki. Cinta yang sebenarnya adalah cinta yang tanpa batas dan tanpa syarat.Mencintai tanpa batas dan memberi tanpa syarat. Selamat menikmati cinta yang hanya kalian yang bisa mengartikan…

Here they are,hehehe....





Minggu, 26 Agustus 2012

Untuk Sebuah Hati


Hati yang melepaskan,
terimalah…
Kita masih harus berjalan
Entah itu lama atau sebentar lagi
Tak ada yang bisa menjamin
Yang kita tahu,
ini adalah perjalanan
Persinggahan tidak lagi mampu menahan lelah
Hati yang merelakan,
ikhlaslah…
Inilah waktunya kita bertualang
Tempat yang kita anggap rumah
Ternyata bukanlah yang kita harapkan
Yang kita ingin,
tempat yang membuat kita nyaman
Maka berjalanlah atau berlarilah jika mampu
Di sana yang belum nampak
Ada tempat melepas lelah
Ada rumah yang memberi nyaman
Di sana yang mungkin sudah dekat atau masih jauh
Kita akan menghentikan perjalanan
Bercerita tentang petualangan
Kita adalah pejuang…
Untuk sebuah hati,
bersabarlah…


Ucapan yang Tersembunyi


Angin…
Aku bukannya tidak bahagia
Bukan pula merasa iri
Atau merasa ini tidak adil
Hanya saja perasaan ini terlampau rumit
Meski malu kukatakan
Aku pernah menyukainya
dan kau tahu sekarang mungkin tidak lagi
Tapi dulu pernah kumimpikan kisah ini
Mimpi yang kusimpan bersamanya
Mimpi yang kini hampir dia gapai
Hanya saja bukan denganku
Angin…
Aku ingin bahagia untuknya
Ingin tidak iri untuknya
Ingin merasa ini yang terbaik
Tapi perasaan ini terlampau rumit
Aku bahkan susah tersenyum
Meski perasaan yang dulu tidak lagi ada
Tapi mimpiku yang dahulu begitu indah
Ah…mimpi memang seharusnya tidak menjadi harapan…

“ Happy Wedding for You”

Happy Ied


Sampaikah segenggam, amal yang terkumpul ?
Adakah sepotong dosa yang terhapus ?
Mungkinkah sebait doa yang terijabah ?
Pantaskah aku menghadapkan kepala
meminta kemenangan itu menjadi milikku?
Tuhan…
Kau pasti tahu seberapa pantasnya usahaku sebulan ini kau upahi
Kau tahu seberapa tuluskah ibadah-ibadahku sebulan ini aku jalani
Kau tahu pantaskah aku kau kalungi medali kemenangan
Yang padanya kelak aku banggakan
Di hari perhitunganMu yang maha adil
Mungkinkah aku kembali fitri ???

Jumat, 03 Agustus 2012

Sebisa Waktu


Semenjak saat itu aku tahu
Celah yang dulu kubiarkan begitu saja
Kini telah menganga dan tak dapat lagi kututupi
Segala bentuk yang tak kukenali
Menumpuk menyatu dalam satu rasa
Aku benci namun tak dapat pergi
Aku bahagia namun tak dapat tertawa
Aku cemas namun tak kunjung lepas
Aku suka namun tak bisa berkata
Mungkin memang saatnya kubiarkan saja
Menunggu waktu
Berharap semuanya akan kembali biasa

Tangan


Dekap aku dalam lamat-lamat senyap
Karena lelah ini tak kunjung redam
Bila pula tangis ini telah pecah membuncah
Biarkan jemari itu menghapusnya
Luka ini telah dalam tergores
            Genggam ini setitik rindu
            Yang lalu membuatku tak lagi berucap
            Menggelorakan cemburu yang tak lagi kumengerti
            Bawa ini pergi
            Atau akupun akan binasa dalam rasa
            Pedih ini telah rindu kau sapa