Aku hanya ingin terus menuliskannya,
selagi aku masih merasakannya. Apa lagi yang ingin kukatakan tentangmu hari
ini. Ah mungkin lebih baik aku mengatakan ternyata kita sama dalam cinta. Apa kau
tahu bahwa aku tahu kau mencintai seseorang dengan cara yang maskulin dan
eksklusif. Mengapa ? Karena tak seorangpun kau biarkan menyentuhnya, melihatnya
apalagi menikmatinya. Kau menyimpannya rapat-rapat lalu akan kau nikmati selagi
semua orang tengah sibuk dengan urusan mereka masing-masing.
Aku tahu, kau mencintai dengan cara
yang jauh berbeda. Hanya mencintai, menikmati yang bisa kau nikmtai tanpa
pernah sedikitpun berusaha menggapai yang tidak mungkin kau gapai. Bukan tidak
mungkin sebenarnya, hanya saja kau lebih memilih menghabiskan waktu untuk
menikmati ketimbang membuang waktu untuk berjuang.
Aku tahu, pengetahuanmu tentang
cinta melebihi batas-batas nalar manusiawi. Yang telalu ego hingga sering
memaksakan diri, menjadi umpan bagi yang dicintai lalu ketika umpan itu
menangkap mangsanya, puaslah ia. Cintanya terbalas sudah. Cintamu lebih dari
itu. Ada kenikmatan ketika kau ingin berucap betapa mempesonanya dirinya hari
ini, namun tak kau ucapkan dan hanya tersenyum tipis saat melihatnya lalu
memilih memalingkan wajah. Ada sensasi luar biasa ketika kau melihatnya tengah
makan sendiri di kantin lalu ingin sekali kau menemaninya tapi kau memilih
duduk di meja yang jauh darinya. Yang hanya bisa kau lihat dia tengah asyik
menikmati makan siangnya hari itu lewat sudut matamu.
Aku tahu, aku tahu semua itu. Aku
tahu mengapa kau memilih jalan itu. Aku tahu seberapa nikmatnya mencintai
seperti itu juga seberapa beratnya mencintai dengan jalan itu. Aku tahu, sebab
dengan cara itu pulalah aku mencintaimu. Aku tahu, hanya kau saja yang tidak
pernah tahu. Kita selalu sama dalam cinta, meski kita menikmati punggung yang
berbeda. Aku tahu, hanya kau yang tak tahu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar