Laman

Kamis, 29 Agustus 2013

Aku Menunggu Pertanyaanmu

            Maafkan aku jika aku selalu ingin tahu apa kabarmu. Menyenangkankah hidupmu hari ini ? Apa yang seharian ini kau kerjakan ? Dan jam berapa kau akan tidur malam ini? Bahkan kadang-kadang aku lancang, ingin tahu apa yang kau mimpikan, siapa yang kau mimpikan. Mungkin bagimu aku konyol, tapi telah kuhabiskan hampir setiap hari hanya untuk memikirkan hal-hal itu saja. Lalu ketika kukatakan mungkin aku telah jatuh cinta, aku yakin kau akan tertawa. Kita sepasang manusia yang terlahir berbeda, berbeda jenis, berbeda karakter dan berbeda pemahaman. Tapi entah mengapa aku merasa benar-benar mengenalmu sebagai aku yang lain. Mungkin kau akan tertawa, ketika kukatakan sepertinya aku benar-benar jatuh cinta.
            Dimensi kita jelas berbeda. Aku yang hanya selalu duduk di sini, memperhatikanmu, mendengarkanmu jika kau berbicara lalu menyimpannya dalam hati. Ada pula kau, yang terbang ke sana ke mari, menikmati berbagai jenis makhluk Tuhan yang kau sebut indah padahal mereka adalah jenisku lalu pulang kepadaku ketika lelah bertualang. Menceritakan sedikit kisahmu dan sebagian kau biarkan untuk kau nikmati sendiri. Kemudian aku, akan berusaha memasuki hatimu, membaca apa yang tidak kau ceritakan, lewat senyummu, lewat tatap matamu juga senandung halusmu. Aku yakin kau akan tertawa, tapi kali ini aku benar-benar jatuh cinta.

            Pernahkah kau sadar, sudah berapa juta kali aku menanyakan bagaimana perasaanmu hari ini, tertambat pada siapa lagi ia, lalu apakah kau benar-benar ingin berhenti pada hati yang menjadi kisahmu saat itu ? Dan apakah kau juga sadar, ada lebih dari 94.608.000 detik yang kita lalui bersama tapi tidak pernah ada tercatat detik di mana kau menanyakan bagaimana perasaanku, siapa yang sedang aku cintai ? Ah, mungkin sebaiknya tidak pernah ada pertanyaan itu, sebab jika kau bertanya aku yakin kau akan tertawa atas jawabanku.

2 komentar: