Laman

Rabu, 05 Juni 2013

Rumah Berlabel Kenangaan ( Dia Yang Membawaku Pulang )

Kubuka pintu... ah tidak ada yang berubah. Hanya saja semuanya tertutup debu. Mungkin telah lama tak tersentuh. Ya... Sebab akulah pemilik rumah ini. Dia hanya menjemputku kembali. Kusentuhkan tanganku pada sebuah lemari yang di sana terpajang gambar-gambar aku yang silam, berderet buku-buku cerita berisi aku dan kelampauan. Lalu ada selembar kain bertuliskan namaku yang tersulam, menggelatak menutupi sesuatu yang saat kusibak adalah album penuh aku dan kenangan. Halaman demi halaman hanya ada aku yang tersenyum penuh mimpi, mengingatkan bahwa akulah pemimpi ulung.

Lalu aku berjalan, membuka jendela agar udara penat ini bisa berganti sejuk. Angin berhembus, namun ah kesejukannya tak mampu menembus pori-pori kulitku yang tertutup berjuta cerita dahulu, menyesaki bahkan menyakitkan. Lalu kurebahkan tubuhku pada sebuah kursi yang dulu selalu menjadi dudukanku kala menuliskan mimpi-mimpiku, atau ketika berkhayal menjelajahi dunia. Sensasinya tidaklah seperti dulu. Membuatku sadar bahwa mimpi yang dulu kubangun di sini, kini telah menjadi aku. Mimpi itu ternyata kembali pulang ke rumahnya, setelah lama berkelana pergi namun tidak membawa apa-apa.

Kupandangi dia yang sedari tadi menimati kesengsaraanku yang berselimut masa lalu, entah apa yang dipkirkannya hingga tega mengantarku ke sini. Kutatap dia penuh harap, lalu dia merangkulku lembut dan berbisik " mimpimu mungkin telah membawamu pergi jauh, namun masa lalu akan selalu membawamu pulang ke rumah." Dia menggenggam tanganku lalu membawaku ke luar dari rumah itu. Entahlah, ke mana lagi dia akan membawaku. Aku selalu percaya suatu hari dia akan membawaku kembali bertualang, mengetuk pintu rumah yang entah diberi label apa...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar