Laman

Minggu, 30 Juni 2013

Ketika Rindumu Tertumpuk pada Dinding Kamar

Ketika rindumu tertumpuk pada dinding kamar
Maka biarkan debu-debu itu berganti kata
Meski memang rindu tak beraksara
Hingga hati terasa lubang menganga

Ketika rindumu tertumpuk pada dinding kamar
Sebentuk senyum juga pelukan yang meneduhkan
Lalu sarang laba-laba di langit-langit serupa bentuk-bentuk menjemukan
Yang juga melumat segala perih dalam rasa yang menyakitkan

Ketika rindumu tertumpuk pada dinding kamar
Lalu berkisahlah jendela pada cahaya yang menyapanya pagi ini
Kamu semalam menghitung hari leawat tangis yang perih
Membisiki lelap agar membalasnya dalam mimpi

Ketika rindumu tertumpuk pada dinding kamar
Saat lantai sepi oleh sentuh sang pemilik
Yang hanya berbaring lalu pelan-pelan berbisik
"Pulang"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar