Ma…Sungguh
aku tak pernah bermaksud menjadi yang paling benar. Karena seberapa banyakpun
yang aku tahu, aku tetap anakmu dan kau pastilah lebih berpengalaman dariku.
Hanya saja sebagai anakmu aku merasa ada yang salah dengan hubungan kita. Aku
tahu kau begitu menyayangiku, memanjakan aku dengan begitu banyak perhatian dan
pengertian. Tapi seiring berjalannya waktu, ketika aku mulai tumbuh menjadi
gadis yang remaja, aku mulai sadar ada yang salah diantara kita.
Ma…Sungguh, tak bisa kuungkapkan betapa aku
sangat bangga padamu, betapa aku sangat mencintaimu dan aku bersyukur
memilikimu di dunia ini. Seakan tak ada lagi yang lebih aku butuhkan selain
dirimu dan suamimu yang adalah papaku. Tapi Ma, tidakkah kau merasa ada yang
salah di antara kita. Mungkin karena aku telah menjadi dewasa, aku telah dapat
bersikap selayaknya wanita yang baik sama sepertimu, hanya saja semakin aku
mentorerir diriku untuk menaruh rasa hormat setinggi-tingginya padamu, aku
selalu merasa ada yang salah. Bukan aku tidak ingin menghormatimu sebagai
mamamku, tapi tidakkah ini terlalu berlebihan Ma. Bahkan aku harus membatasi
ruang gerakku agar kau menganggap aku menghormatimu layaknya seorang anak
kepada orangtuanya. Aku mesti membungkam mulutku pada sesuatu yang ingin
kuperjuangkan untuk diriku agar kau bisa menganggap aku hormat kepadamu.
Ma…Sungguh, aku tak bermaksud mengajarimu
bagaimana seharusnya menjadi seorang mama dan teman bagi anak-anaknya karena
aku belum sampai pada tahap itu. Tapi, selama ini aku telah banyak belajar pada
keganjilan yang aku rasakan ada di antara kita tapi tidak pernah aku lihat pada
orang-orang di sekitarku. Aku hanya ingin Mama bisa membuka sudut pandang Mama
tentang apa yang selama ini Mama anggap benar dan salah karena semuanya tidak
lagi sama Ma. Aku telah menjadi wanita dewasa yang butuh lebih dari sekedar
Mama. Aku bukan lagi seorang anak kecil yang hanya bisa duduk manis di
sampingmu dan melakukan apa yang kau anggap benar karena aku tidak tahu
apa-apa. Aku telah berubah, dan aku ingin Mama melihatku sebagai seorang yang
dewasa…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar