Laman

Senin, 02 Mei 2011

Salam Untuk Kekasih Dalam Diam


    Aku menyebutnya kekasih karena dia begitu kucintai. Sayangnya tak pernah sedikitpun kutunjukkan perasaan itu terhadapanya. Jika engkau adalah hujan maka aku adalah bahasa hujan yang tak sempat terucap. Mengingatmu dalam pikiran atau melihatmu dalam mimpi adalah penyiksaan alam terhadapku yang selalu bungkam. Atau mungkin kau sendiri yang ingin menghukumku karena tidak dapat membaca apa yang kita inginkan....
    Ketika kau mendekap seluruh ragaku dengan kehangatan perhatianmu,tahukah kau aku begitu tersiksa. Ingin sekali kugenggam tanganmu dan mengatakan aku mensyukuri keberadaanmu di sampingku. Tapi sekali keegoisan memaksaku untuk bungkam dan menelan semua yang telah ingin keluar.....
   Biarkan kekasih nyanyian hati ini dinyanyikan dalam hati. Apa yang salah saat ini atau apa yang tidak terungkapkan adalah karena alam masih ingin bermain-main dengan perasaan kita. Bernyanyilah, menarilah, bermainlah dengan alam yang telah menyediakan semua keindahan yang belum waktunya kita nikmati....
   Suatu saat,kita akan saling mengerti rahasia yang telah disiapkan untuk kita. Mungkin di saat kau telah berdiri dengan kekasihmu dan aku telah didampingi oleh seseorang yang ditakdirkan untukku. Saat itu,saat ketika alamlah yang bernyanyi untuk kita dan akan kuungkapkan apa yang pernah atau mungkin masih aku rasakan untukmu......

N/B : Terima kasih untuk kado yang ditujukan padaku tapi tidak pernah kumiliki. Mungkin akan lebih indah memilikinya dalam khayalanku.........

Tidak ada komentar:

Posting Komentar