Baru kurasakan
lelahnya menghalau jarak yang membentangi aku dan kamu. Segala kemungkinan,
segala harapan telah kusemai demi menuai temu, namun kudapati diriku di sini
tanpa apa-apa, berteman kecewa. Kutahu, di sana kamupun berjuang menghalau
rindu, juga lelah menghitung jarak antara kita. Tapi entah, semenjak aku telah
mencintaimu, aku tak mampu lagi berkompromi dengan jarak, pun menikmati rindu.
Segalanya selalu menyakitkan dan
menyedihkan. Ah... kekasih... aku tak tahu sejak kapan aku menjadi manusia yang
serakah dan hilang sabar. Rasanya jarak benar-benar membuat aku putus asa...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar