Mengulang kebahagiaan,
lebih indah mungkin
Mengingat kodrat keberadaan,
lebih bermakna mungkin
Mengenang sebuah pengorbanan,
lebih berarti mungkin
Mengulang tahun???
Tidakkah itu terlalu mengada –
ada
Bukankah waktu bukanlah
repetisi
yang lalu keberadaan
substansinya dipertegas dengan mengulang
Ah… semakin besar semakin tak kumengerti
istilah itu
Semakin lama aku di sini,
semakin ingin kuhilangkan
mengulangtahunkan kedatanganku
Semakin aku berteman dengan
waktu,
semakin ingin kulupakan hari
itu
Sayangnya, hampir seperempat dari hitungan
abad,
aku terbiasa menyambutnya
Meskipun hatiku kini tak lagi
semegah dulu merayakannya
Meski sebenarnya ingin kulalui
hari ini,
seperti hari kemarin atau hari –
hari sebelumnya
Sudahlah…
Tak bisa kupaksakan
keterbiasaan dunia menyambutku
Menyambut anak cucu adam…