Kekasih, kamulah
candu yang membuatku gelisah ketika tak kuteguk
Yang menjadikan aku
gila saat kutahu tak dapat kunikmati senyummu
Jangan, jangan kau
pikir aku diam lalu tak memikirkan apa-apa
Kamu akan selalu
ada pada cahaya matahari pagi yang pelan-pelan menyusupi jendela kamarku
Kamu akan selalu
ada pada titik-titik hujan yang jatuh di bulan basah
Kamu akan selalu
ada pada pendar bulan yang tertutup awan malam
Begitulah
kira-kira kamu di kepalaku
Selalu dan terus
bermain-main semaunya yang kadang membuatku lelah tapi kunikmati dalam satu
waktu
Lalu, bagaimana
denganmu ?